Harga Telur Turun, Ada Dugaan Investor Besar Main Produksi

[ad_1]

TEKNOSIGNAL.COM Pengamat dan Praktisi Pertanian Pieter Tangka menilai turunnya harga telur di pasaran akibat overproduksi, serta melimpahnya stok ini karena jumlah ayam petelur yang terus bertambah.

“Mungkin ayam petelur bertambah karena ada indukan baru yang memelihara ayam dalam jumlah banyak, mungkin indukan baru ini memiliki modal yang kuat, memiliki silo dan pengering, bahkan memproduksi pakan dan DOC sendiri,” kata Pieter melalui uraiannya. . , Jumat (15/10/2021).

Tak hanya itu, Pieter juga menduga munculnya peternak baru saat ini tengah memborong produksi jagung, karena petani memiliki gudang dan silo dryer yang memadai. Akibatnya, harga Jagung naik dan tidak terjangkau oleh petani mandiri.

Baca Juga  Facebook mengklaim tidak memiliki "kekuatan monopoli" karena tidak ada | TeknoSignal

“Mungkin petani lokal mandiri, kekurangan modal, tidak punya gudang, dan tidak punya stok jagung, mungkin ini bagian dari skenario membunuh petani lokal mandiri,” lanjutnya.

Dia juga mengatakan, penurunan harga telur tidak bisa dihindari karena daya beli masyarakat juga menurun akibat PPKM di berbagai daerah. Apalagi, industri hotel, restoran, dan kafe alias horeka yang banyak menyerap telur juga menahan pesanan. Hal ini menciptakan kelebihan pasokan telur di masyarakat.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu ratusan peternak ayam dan itik bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menggelar aksi unjuk rasa merkuri akibat anjloknya harga telur.

Harga telur di peternak berada pada kisaran Rp. 15.800/kg. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, harga acuan pembelian telur ayam di tingkat peternak ditetapkan sebesar Rp. 19.000-Rp 21.000/kg.

Baca Juga  Harga Tesla Cybertruck Menghilang Dari Situs - Apakah Akan Ada Kenaikan Harga? - ulasan geek

Melansir dari Antara, salah satu peternak asal Blitar, Jawa Timur, Rofi Yasifun saat dikonfirmasi mengatakan, ratusan orang yang terbagi dalam beberapa kelompok siap menggelar aksi damai di Kementerian Perdagangan, di MPR/DPR/DPD RI, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, Kantor Republik Indonesia. Charoen Pokphand Indonesia, dan PT Japfa Comfeed Indonesia.

“Hari ini ada sekitar 40 bus dan beberapa mobil pribadi yang datang ke Jakarta. Jumlah orang bisa mencapai 1.500 orang dan akan kami sebar di beberapa lokasi,” kata Rofi seperti dilansir Antara, Senin (10/11/2021).

.

[ad_2]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *